Database merupakan suatu subyek yang teramat utama. Tentunya anda setuju bukan? Apalagi apabila anda seorang ahli IT. Di dunia IT kita mengenal 2 macam database, database closed source dan database open source. Database ada di mana-mana—dari kita lahir, sekolah, bekerja, hingga pensiun. Semua kesibukan komputasi yaitu sekitar memproses data—data keuangan, data percobaan ilmiah, data statistik pengunjung. Tiada database maka akan banyak segi kehidupan yang bakal pincang serta pada akhirnya mati—perorangan, perusahaan, serta negara. Aplikasi apapun yang Anda bikin, tak tahu itu shopping cart, CRM, portal komune, webledger, yang menjadi jantungnya yaitu database.
Pasar untuk database juga sangat besar. Untuk memperoleh deskripsi, lihatlah Larry Ellison. Dari satu keluarga product saja, yakni Oracle, pria ini sukses mengeruk duit sampai jadi orang terdua paling kaya didunia sesudah Bill Gates—bahkan pernah satu hari menempati tampuk pertama pada waktu harga saham Microsoft turun. Nilai kekayaan dari bos Oracle ini sebesar US$ 43 milyar. Orang kelima terkaya di dunia ini berhasil meningkatkan kekayaannya US$ 7 miliar karena terdorong lonjakanlebih dari 20% nilai saham Oracle. Serta walau merajai kian lebih separuh market share untuk enterprise besar, sudah pasti Oracle bukan hanya hanya satu product yang ada untuk pemakai database, terutama di kelas kecil serta menengah.
Ukuran pasar database terutama untuk pasar bigdata th. 2017 diprediksikan meraih $47.5 milyar, serta sudah bertumbuh selalu kurang lebih 10% dari th. ke th. dengan cara berkelanjutan. Waktu ini pasar itu memanglah tetap didominasi oleh cuma sebagian pemain besar saja. Tak hanya Oracle sebagai brand paling top—dan product paling menguras kantong—terdapat juga Microsoft dengan SQL Servernya, IBM dengan DB2-nya, Sybase, NCR dengan product data mart/data warehousingnya, serta Borland dengan Interbasenya. Namun makin lama serta pasti, gerakan database open source mulai merasuki dunia perusahaan serta menggerogoti penjualan beberapa produk komersial ini. Sebagian database open source sudah ada dari bertahun-tahun lalu serta saat ini cukup masak untuk siap digunakan. Memanglah benar, belum ada database open source yang sematang atau selengkap Oracle dalam hal feature, namun : 1) tak semua orang perlu semua feature itu ; 2) tak semua orang mempunyai duit untuk beli Oracle hingga akhirnya melirik database open source. Database open source mulai ramai didorong oleh keperluan untuk turunkan cost serta menambah interoperabilitas, sebagian organisasi besar—komersial ataupun nonkomersial, sebutlah seperti NASA serta Yahoo! —mulai berpindah dari modus mahal ke modus gratis, karena ini perusahaan ini akhirnya menggunakan database open source. Dalam konsentrasi saat ini kita bakal berjalan-jalan serta melihat-lihat product database open source yang ada.
sumber : masterweb
Creatif By : Putra Bumi | Tempat Pembelajaran Database
Terimah Kasih telah membaca artikel Mengenal Penggunaan Database Open Source. Yang ditulis oleh Putra Bumi .Pada hariJumat, 22 November 2013.
Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan klik disini untuk berlangganan gratis via email, dengan begitu Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel yang terbit di blog ilmu database.
Jika anda ingin sebarluaskan artikel ini, mohon sertakan sumber link asli. Kritik dan saran dapat anda sampaikan melalui kotak komentar. Trimakasih
Jika Anda menyukai Artikel di blog ini, Silahkan klik disini untuk berlangganan gratis via email, dengan begitu Anda akan mendapat kiriman artikel setiap ada artikel yang terbit di blog ilmu database.
0 komentar :
Posting Komentar